Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata
kuliah Filsafat
Oleh
:
Risa
Herdiyana Bastian, S.Pd
NIM
16711251029
Program
Studi Imu Keolahragaan
Program
Pasca Sarjana
Universitas
Negeri Yogyakarta
2016
FILSAFAT
A. Pendahuluan
Ketika penulis pertama
kali mendengar kata filsafat, maka dengan cepat menulis meresponnya dengan
mengartikan filsafat sebagai suatu fundamental dari seluruh pengetahuan yang
ada dalam kehidupan kita. Filsafat tidak hanya membahas satu kajian ilmu saja
dan dari berbagai sumber yang penulis baca, penulis menyimpulkan bahwa ada 3
ranah yang menjadi kajian dari filsafat. Ketiga ranah tersebut diaangap telah
mewakili seluruh aspek dalam hidup dan kehidupan manusia. Selanjutnya ketiga
ranah itu dijadikan sebagai inti atau kerangka dari filsafat. Adapaun ketiga
ranah tersebut adalah :
1. Ranah
epistemologi
2. Ranah
ontologi
3. Ranah
aksiologi
Pembahasan dalam ranah
epistemologi adalah mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan asal,
sifat, karakter, metode dan jenis pengetahuan. Pembahasan dalam ranah ontologi
adalah mengenai realitas (being) atau
entitas dengan apa adanya, dengan kata lain adalah membahas kebenaran suatu
fakta. Sebagai contoh adalah cosmologi, antropologi, ontologi dan teologi.
Ontologi juga sering disebut dengan istilah metafisika. Dan terakhir adalah ranah
aksiologi, pembahasan dalam ranah aksiologi adalah mengenai nilai-nilai sebagai
tolak ukur kebenaran, etika dan moral. Aksiologi juga sering disebut sebagai theory of value.
Berdasarkan dari
pemaparan diatas yaitu secara garis besar tentang filsafat. Maka penulis dalam
makalah ini membatasi pembahasan materi. Penulis hanya akan membahas tentang :
1. Definisi
ilmu, pengetahuan dan pengalaman
2. Kedudukan
filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan
3. Perbedaan
Filsafat Ilmu dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Sebelum kita membahas
lebih jauh tentang filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan, alangkah
bijaknya kita mengetahui definisi dari filsafat itu sendiri, entah itu
pengertian secara etimologis maupun secara terminologis. Hal ini sangat perlu,
karena kita harus mempunyai persepsi yang sama tentang filsafat sehingga kita
akan lebih mudah mempelajari tentang filsafat ilmu dan filsafat ilmu
pengetahuan.
Dalam buku Filsafat
Umum karya Dr.Zaprulkhan, M.Si dijelaskan tentang definisi filsafat yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Philo
dan Sophia. Philo yang berarti cinta dan Sophia
yang berarti kebijaksanaan. Oleh karena itu kita bisa mendefinisikan
filsafat itu sebagai mencitai kebijaksaan (The
love and pursuit of wisdom).
Kesimpulan yang saya
dapatkan dari pendahuluan pada buku tersebut adalah bahwa filsafat mengajarkan
kita untuk bisa keluar dari kebiasaan kita sehari-hari dan menemukan hal-hal
baru yang belum kita ketahui. Dan esensi yang paling penting dalam pendahuluan
buku tersebut adalah bahwa kita manusia bukanlah pemilik kebijaksanaan dan kebenaran
yang utuh akan tetapi kita manusia adalah yang mencintai kebijaksanaan dan
mencari kebenaran.
Setelah kita mengetahui
pengertian filsafat secara etimologis, berikut akan saya kutip beberapa
definisi filsafat dari para ahli.
1. Socrates
(469-399 SM)
Filsafat
sebagai suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap
asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (principles of the just and happy life). Hal tersebut yang membuat
Socrates mengeluarkan statment: The
unexamined life is not worth living: Yaitu bahwa kehidupan yang tak teruji
dan tak pernah dipertanyakan, merupakan kehidupan yang tidak berharga.
2. Plato
(427-347 SM)
Filsafat
merupakan suatu visi tentang kebenaran, the
vision of truth. Visi ini bukan hanya bersifat intelektual dan bukan pula
sekedar kebijaksanaan, melainkan cinta terhadap kebijaksanaan, it is not merely wisdom, but love of wisdom.
Pandangan filsafat Plato lebih menekankan spiritual ketimbang intelektual.
Jadi bagi Plato, filsafat bukan hanya wilayah kajian intelektual, tapi juga
pengetahuan spiritual dan pencerahan intuitif.
3. Aristoteles
(384-322 SM)
Filsafat
itu berurusan dengan penelitian sebab-sebab dan prinsip-prinsip segala sesuatu.
Berdasarkan
pengertian filsafat baik secara etimologis dan terminologi diatas, penulis
menyimpulkan bahwa filsafat adalah suatu kajian yang mengkaji tentang segala
hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan, budaya, dan hal-hal spiritual.
Oleh karena itu penulis menganggap bahwa filsafat merupakan fondasi dasar dari
semua ilmu yang ada.
C. Pembahasan
1.
Definisi Ilmu, Pengetahuan dan
Pengalaman
a.
Ilmu
Secara
etimologi ilmu berasal dari kata “ilm” (Bahasa Arab), Science (Bahasa inggris) atau Scientia (Bahasa Latin) yang mengandung kata
kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Ilmu diartikan
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan atau kepandaian tentang soal
duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb.
Ilmu menurut Suriasumantri (2013-91)
dalam bukunya Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar Populer adalah bahwa ilmu
memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas
pengalaman manusia. Sehingga hal-hal yang diluar batas pengalaman manusia tidak
bisa dikatakan ilmu, karna ilmu mempunyai batasan yang bisa teruji kebenarannya
secara empiris.
b.
Pengetahuan
Pengetahuan menurut Suriasumantri
(2013:104) dalam bukunya Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar Populer adalah
khasanah kekayaan mental yang secara langsung dan tidak langsung turut
memperkaya kehidupan kita. Jadi pada dasarnya manusia selalu menginginkan
sesuatu jawaban yang benar dan memuaskan terhadap segala pertanyaan tentang
kehidupan di sekitarnya. Oleh karena itu kita bisa membayangkan bagaimana
kehidupan manusia tanpa adanya pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2005:50)
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dsb).
Sedangkan pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan hal.
c. Pengalaman
Pengalaman menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah segala hal yang pernah dialami. Sedangkan menurut Wikipedia
Pengalaman adalah hasil persentuhan alam dengan panca indera manusia. Jhon
Locke (1632-1704) dalam buku Saebani (2009:94) menyatakan bahwa pengalaman itu
adalah apa yang kita alami, lihat, dan kita amati dalam berbagai kejadian dalam
kehidupan.
2.
Kedudukan Filsafat Ilmu Dan Filsafat
Ilmu Pengetahuan
Menurut Saebani (2009:35) dalam bukunya
filsafat ilmu Kontemplasi Filosofi tentang seluk beluk sumber dan tujuan ilmu
pengetahuan menjelaskan bahwa ilmu dan pengetahuan itu berbeda, pengetahuan
bukan berarti ilmu, tetapi ilmu merupakan akumulasi pengetahuan, sebagaimana
berbedanya antara science dan knowledge. Dari pendapat diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa filsafat ilmu pengetahuan lebih luas daripada
filsasafat ilmu, dan filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat ilmu
pengetahuan. Hal ini pun diperkuat oleh pendapat Suriasumantri (2013:33) yang
menjelaskan bahwa Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat
ilmu pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan
ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
3.
Perbedaan Filsafat Ilmu dan Filsafat
Ilmu Pengetahuan
Sebelum lebih membahas perbedaan antara
filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan, terlebih dahulu saya akan
memberikan penjelasan tentang definisi filsafat ilmu dan definisi filsafat ilmu
pengetahuan.
The Liang Gie dalam buku Filsafat Ilmu
karangan Kaelan (2004:22) menjelaskan bawah Filsafat Ilmu adalah suatu analisis
dan pelukisan tentang imu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika,
metodologi, sosiologi, sejarah ilmu, dan lain-lain. Sedangkan menurut Kaelan
(2004:22) menjelaskan Filsafat Ilmu sebagai segenap pemikiran reflektif,
radikal dan mendasar atas berbagai persoalan mengenai ilmu pengetahuan,
landasan dan hubungannya dengan segala segi kehidupan manusia. Jadi dari kedua
pendapat diatas kita bisa menyimpulkan bahwa filsafat ilmu itu kajiannya
menekankan kepada ilmu pengetahuan.
Untuk definisi Filsafat Ilmu Pengetahuan
AH.Nasution menjelaskan bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu usaha akal
manusia yang beraturan dan taat asas menuju keterangan tentang pengetahuan yang
benar. www.Academia.edu>filsafat_ilmu. Sedangkan Martini dan Djamaris (2011) mengatakan bahwa filsafat ilmu
pengetahuan adalah penataan dan pengetahuan dasar yang dapat menjelaskan
terjadinya pengetahuan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tentang filsafat ilmu dan filsafat
ilmu pengetahuan, kita bisa mengetahui tentang definisi dari filsafat, definisi
ilmu, definisi pengetahuan, definisi pengalaman, definisi filsafat ilmu dan
definisi filsafat ilmu pengetahuan, serta kedudukannya dan perbedaannya.
1. Filsafat
adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu philo
yang berarti cinta dan shopia yang
berarti kebijaksanaan. Penulis simpulkan bahwa filsafat adalah mencintai
kebijaksanaan. Secara luasnya penulis mengartikan filsafat adalah suatu kajian
yang mengkaji tentang segala hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan,
budaya, dan hal-hal spiritual.
2. Ilmu
berasal dari bahasa Arab “ilm”, dan dari bahasa Inggris Science atau Scientia (Bahasa Latin) yang mengandung kata
kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui.
3. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan hal
4. Pengalaman
adalah segala hal yang pernah dialami
5. Filsafat
ilmu adalah pemikiran yang kajiannya menekankan kepada ilmu pengetahuan.
6. Filsafat
ilmu pengetahuan
7. Kedudukan
dari filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan adalah bahwa filsafat ilmu
bagian dari filsafat ilmu pengetahuan.
8. Perbedaan
filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan adalah hanya terletak pada ruang
lingkup kajiannya saja. Filsafat ilmu mengkaji pengetahuan dan filsafat ilmu
pengetahuan mengkaji ilmu.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM.( 2012). Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta:
Liberty
Zaprulkhan. (2012). Filsafat Ilmu – Sebuah Pendekatan Tematik. Jakarta: Rajagrafindo
Saebani,
B. A. (2009). Filsafat Ilmu – Kontemplasi
Filosofi tentang Seluk-Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan. Bandung: Pustaka
Setia

0 comments:
Post a Comment