ANATOMI DAN GERAK TUBUH MANUSIA
A. Latar Belakang
Manusia adalah ciptaan
tuhan yang paling sempurna, salah satu yang membedakannya dengan mahluk lain
adalah manusia dibekali akal untuk melakukan berbagai hal/pekerjaan. Kaitannya
dengan pekerjaan atau segala sesuatu aktivitas gerak maka yang harus kita
ketahui pertama adalah bahwa manusia memiliki sistem kerangka, itu berarti
setiap aktivitas gerak kita melibatkan sistem kerangka. Sistem kerangka ini
nanti akan menjadi satu kesatuan dengan sendi dan otot dalam melakukan
aktivitas gerak. Irianto (2008:44) menjelaskan bahwa manusia mempunyai
kemampuan untuk bergerak. Gerakan tubuh manusia disebabkan oleh kerjasama antara
tulang dan otot. Otot mempunyai daya kontraksi menggerakan tulang atau kulit,
maka otot sering disebut alat gerak aktif dan tulang sering disebut alat gerak
pasif.
Secara nalar dan
spontanitas pemikiran orang awam adalah bahwa manusia ditopang oleh kerangka
tubuh sebagai faktor utama yang menyebabkan manusia bisa melakukan berbagai
gerak baik itu gerak lokomotor maupun gerak nonlokomotor. Tidak salah memang,
akan tetapi lebih jauh dari itu gerak manusia ternyata lebih kompleks
melibatkan banyak faktor. Faktor ini adalah satu kesatuan yang menurut penulis
tidak bisa dipisahkan, karena di dalam disiplin ilmu yang mempelajari tentang
struktur tubuh manusia (ilmu anatomi), struktur tubuh manusia terdiri dari
tulang, sendi, dan otot.
Muncul pertanyaan apa
itu anatomi, apakah peranan anatomi terhadap aktivitas gerak manusia?. Dari
berbagai sumber yang penulis baca anatomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
tentang struktur tubuh manusia, ilmu anatomi merupakan cabang dari disiplin
ilmu biologi. Secara etimologis, anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”ana” yang berarti habis atau ke atas
dan ”tomos” yang berarti memotong,
menyayat atau mengiris. Jadi anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari struktur tubuh (manusia) dengan cara menguraikan tubuh (manusia)
sampai ke bagian terkecil dengan cara memotong atau mengiris tubuh (manusia)
kemudian diangkat, dipelajari, dan diperiksa menggunakan mikroskop. Ilmu
anatomi dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) Anatomi Macroscopis dan (2) Anatomi
Microscopis, (Tim Anatomi UNY, 2011:1).
Struktur tubuh manusia
dan aktivitas gerak manusia tidak bisa lepas dari ilmu anatomi. Ilmu anatomi
memberikan gambaran awal mengenai sebuah proses kenapa dan bagaimana terjadinya
aktivitas gerak, hal ini senada dengan penjelasan dari Hamilton dan Luttgens
(2002:11) “Anatomical analysis involves
analysis of a process rather than a producct”.
B.
Pengertian
Anatomi
Pearce (2009:1)
menerangkan bahwa “anatomi atau ilmu urai yang mempelajari susunan tubuh dan
hubungan bagian-bagiannya satu sama lain”. Sedangkan Syaifuddin (2011:xiii)
menjelaskan bahwa:
Anatomi berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana artinya
memisah-misahkan atau mengurai dan tomos artinya
memotong-motong. Berarti anatomi adalah menguraikan dan memotong. Ilmu yang
mempelajari bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan
tubuh melalui potongan-potongan bagian tubuh dan bagaimana hubungan dengan
organ tubuh satu dengan yang lain.
Bedasarkan kedua pendapat tersebut,
penulis mengartikan anatomi sebagai satu ilmu yang mempelajari struktur tubuh
manusia dengan cara menguraikan potongan-potongan bagian tubuh, sehingga dengan
mempelajari anatomi kita bisa memahami tentang struktur tubuh manusia dan
hubungannya dengan proses terjadinya aktivitas gerak.
Anatomi dibedakan
menjadi dua bagian yaitu anatomi macroscopis dan (2) anatomi miscroscopis (Tim
Anatomi UNY, 2011). Dalam ilmu anatomi ada bagian-bagian atau struktur-struktur
tertentu yang bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa harus menggunakan
mikroskop yang lebih dikenal dengan anatomi makroskopis. Contoh dari anatomi
makroskpis ini adalah tentang tulang, persendian (sendi), dan otot. Sedangkan
untuk mempelajari struktur-struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang maka diperlukan mikroskop, maka dikenal dengan anatomi mikroskopis.
Contohnya adalah tentang sel dan jaringan, (Pearce, 2002).
Setelah mengetahui
definisi dan kajian anatomi, maka diharapkan akan lebih mudah dalam mempelajari
anatomi dan keterkaitannya dengan gerak manusia.
C.
Hubungan
Anatomi dan Gerak Manusia
Gambar 1. The anatomical position. Anterior dan
posterior view
Tubuh manusia tersusun
dari sekumpulan struktur-struktur (organ) dalam ikatan kerjasama atau yang
secara anatomis disebut sebagai sistema. Anatomi yang diajarkan untuk
memperdalam atau memahami ilmu gerak adalah anatomi makroskopis yang meliputi Oestiologi (tulang), Arthologi (sendi) dan Mylogi (otot) (Tim Anatomi UNY, 2011).
Begitupun dengan pendapat dari Giriwijoyo (2007:5) yang menjelaskan bahwa
”Sistema kerja primer terdiri dari : (1) Sistem skelet, (2) sistem muscular,
dan (3) sistem nervorum. Sebagai gambaran
agar lebih jelas, penulis akan menampilkan tabel sistem dan fungsi dari sistem
tersebut;
|
Systems
|
Functions
|
|
Skeletal
systems (bones)
|
Supports
the body, protects the organs, provides muscle attachment, blood cell
productions, stores minerals (calcium)
Pendukung
atau penopang tubuh, melindungi organ-organ tubuh, produksi sel darah, dan
menyimpan mineral (kalsium)
|
|
Articular
system (joints)
|
Provides
a junction between two or more bones−joints may or may not be movable
|
|
Muscular
systems
|
Contraction
produces voluntary movement, ussualy of bones at joints. Mantains posture and
produces heat
|
|
Cardiac
|
Contraction
produces involuntary movement of heart muscle (heart beat), heart pumps
arterial (oxygenated) blood from body to pump to lungs for oxygenation
|
Kerangka tubuh manusia
terdiri dari tulang dan rangkaian tulang tersebut disambungkan oleh pengikat
sendi (ligamen) yaitu jaringan pengikat yang sifatnya tetap lentur (elastis),
berfungsi menghubungkan dua/beberapa tulang yang bergerak sehingga membentuk
suatu sendi. Pada umumnya pengikat sendi ini terdapat pada daerah persendian
untuk mencegah pergeseran persendian. Jadi sendi itu adalah penyatuan atau taut
antara dua atau lebih tulang atau bagian-bagian kaku tulang rangka (Moore dan
Dalley, 2002;26).
Tulang adalah alat
gerak pasif dan otot adalah alat gerak aktif, hal ini dikarenakan serabut otot
menyatu terorganisasi menjadi sebuah jaringan otot yang berfungsi menggerakan
bagian-bagian tubuh. Otot mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alat gerak
aktif, sehingga gerakan suatu organisme dilayani oleh sel-sel otot khusus yang
disebut fibra otot, sedangkan pengawasan terhadap energi penggerakannya
dilakukan oleh sel-sel syaraf (nervus). Fibra otot merupakan sel-sel eksitabel
artinya bahwa sel-sel otot bila dipacu akan menghasilkan suatu gerakan (Tim
Anatomi UNY, 2011:19).
Otot yang merupakan
alat gerak aktif terbagi menjadi tiga, yaitu (1) otot rangka (otot lurik), (2)
otot jantung, dan (3) otot polos. Fungsi otot rangka adalah pertama, otot rangka bekerja dengan tulang dari sistem
kerangka untuk menghasilkan gerakan. Kedua, otot menyediakan stabilisasi.
Akhirnya, menghasilkan panas, memberikan dukungan penting untuk pengaturan suhu
tubuh. Fungsi otot jantung adalah untuk gerakan kontraksi, yang
menggerakan darah ke jantung dan sistem peredaran darah yang masuk ke seluruh
tubuh. Fungsi otot polos adalah tergantung pada di mana mereka ditemukan di
dalam tubuh. Fungsi otot polos sangat penting untuk efektivitas setiap organ
dengan yang otot yang terlibat. Contoh fungsi otot polos adalah (1) Otot
polos menentukan aliran darah pada arteri, (2) di dalam kandung kemih, otot
polos membantu untuk mendorong keluar urine, dan (3) pada
mata otot sfingter pupil bertanggung jawab untuk menyusutkan ukuran pupil.
Fibra
otot lurik adalah yang terbanyak ditubuh manusia dibandingkan dengan fibra otot
polos dan fibra otot jantung. Otot ini tersebar di seluruh tubuh, tentu untuk
melayani suatu gerakan. Otot lurik adalah otot yang melayani sendi dan sebagian
besar melekat pada tulang (kerangka). Akan teteapi ada pula yang melekat pada
kulit, seperti pada kulit muka. Sebagai gambaran untuk mengetahui otot dalam
tubuh kita, berikut adalah gambar otot.
Gambar
2. Human Body Muscle
Seperti yang sudah
penulis paparkan bahwa anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh,
maka hubungan antara anatomi dengan gerak manusia tentu sangat erat. Seperti
yang dijelaskan Bouchard dan Taylor (2011:33) bahwa “before we can understand movement and relate it to performance... wee
need a working knowledge of anatomical structure and functions”. Begitupun
dengan Longenbaker (2008:8) yang mengatakan bahwa “The skeletal system and the muscular system give the body support and
the ability to move”.
D.
Kesimpulan
Anatomi
merupakan ilmu tentang struktur tubuh manusia, satu kajian ilmu yang mendasari
terjadinya suatu gerakan. Oleh karena tubuh manusia terdiri dari
struktur-struktur (organ) yang bekerja secara bersama dalam satu kesatuan, maka
anatomi menjabarkan struktur-struktur tersebut dan keterkaitannya dengan gerak
manusia. Dalam struktur tubuh manusia terdapat sistem skelet, sistem muscular,
dan sistem nevorum.
Tulang
sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai gerak aktif. Yang menghubungkan
antara dua tulang disebut sendi dan ligamen yang bersifat elastis sebagai
pengikatnya. Muscular systems terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) Otot
rangka, (2) Otot polos, dan (3) Otot jantung.
DAFTAR
PUSTAKA
Longenbaker,
S. N. (2008). Human Anatomy and Physiology. New York: McGraw-Hill.
Pearce,
E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syaifuddin.
Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa
Keperawatan. (2011). Jakarta: Salemba Medika.
Kus
Irianto. (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia. Bandung: Yrama Widya
Hamilton,
N., & Luttgens, K. (2002). Kinesiology-Scientific
Basic Of Human Motion. New York: McGraw-Hill
H.Y.S.
Santosa Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal
Olahraga: Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga (ed 7). Bandung: FPOK UPI
Bouchard,
C., McPherson, B. D., & Taylor, A. W. (2011). Physical Activity Science. Canada: Human Kinetics.
Tim
Anatomi UNY. (2011). Diktat Anatomi
Manusia. Yogyakarta: Lab. Anatomi FIK UNY.



0 comments:
Post a Comment