Saturday, October 29, 2016
Friday, October 28, 2016
Bersatu dalam Sumpah Pemuda, Bersatu dalam Olahraga...
Bersatu dalam Sumpah Pemuda, Bersatu dalam Olahraga....
Sumpah Pemuda adalah salah satu peristiwa sakral dalam perjalanan panjang perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, perwakilan pemuda seluruh Indonesia berkumpul mengikrarkan diri dengan asa dan mimpi yang besar untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam genggaman satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Tidak itu saja, penulis menganggap peristiwa Sumpah Pemuda ini sebagai satu peristiwa yang sakral, karena dalam peristiwa Sumpah Pemuda ini pun, pertama kali lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Sumpah Pemuda adalah titik awal persatuan dan kesatuan pemuda pemudi seluruh Indonesia khususnya serta persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia umumnya.
Perjalanan panjang sejarah Sumpah Pemuda tentu tidak bisa dipisahkan dari organisasi, organisasi merupakan sebuah wadah yang pada dasarnya saling menolong sesama pengurus dan anggotanya. Sehingga titik awal persatuan dan kesatuan dikalangan pemuda pemudi Indonesia ini terus berkembang pesat tidak terkecuali dalam bidang olahraga. Olahraga yang dibawa oleh sang penjajah, dijadikan sebagai salah satu media hiburan sekaligus media perlawanan. Semenjak itu organisasi-organisasi olahraga yang menjadi salah satu gerakan perlawanan terhadap penjajah mulai dibina secara serius dan terorganisir. Sebagai contoh adalah lahirnya PSSI pada tahun 1930, tentunya kelahiran PSSI ini ditumpangi oleh muatan politik, yaa tentunya politik untuk melawan penjajah bukan politik memperkaya diri seperti sekarang. Uppss keceplosan...
Kenapa olahraga dianggap sebagai salah satu faktor yang akan dengan cepat menularkan rasa nasionalisme ?? Jika pembaca bisa menerka, maka jika jawaban pembaca benar berarti pemikiran pembaca sejalan dengan Soeratin. Lalu siapa Soeratin dan apa hubungannya ?? Silahkan pembaca membaca referensi sejarah olahraga.
Itu adalah salah satu contoh saja, masih banyak kah ?? Tentu !! Akan tetapi yang lebih penting dari itu adalah bagaimana generasi muda bersatu melawan penjajah dan memanfaatkan olahraga sebagai salah satu sarana menyematkan rasa nasionalisme di hati pemuda pemudi Indonesia, untuk secara bersama-sama menentang dan melawan penjajah demi tercapainya cita-cita seluruh rakyat Indonesia yaitu kemerdekaan Republik Indonesia!!! Bagaimana jikalau dibandingkan dengan sekarang ?? Silahkan pembaca menilai sendiri...
Miris sebenarnya melihat dan membahas perkembangan olahraga di Indonesia dewasa ini, banyak perpecahan dalam induk organisasi cabang olahraga, jual beli skor pertandingan, pengurus-pengurus cabang olahraga yang tidak becus mengurusi pembibitan dan pembinaan olahraga, hilangnya rasa nasionalisme yang penulis anggap sebagai suatu kemunduran terhadap prestasi olahraga di Indonesia, perang antar suporter (tidak hanya di sepakbola saja), dan merangsak masuknya politik ke dalam dunia olahraga di Indonesia malah memperburuk situasi keolahragaan di negeri ini.
Sumpah Pemuda-ku masih sama, Sumpah Pemuda-ku tetap untuk Indonesia...
Bersatulah generasi muda Indonesia, bersatulah dalam Sumpah Pemuda dan Olahraga !!!
sumber gambar kedua diambil dari http://sidomi.com/334486/kalimat-teks-sumpah-pemuda-asli-28-oktober-1928/penulis Aditya
sumber gambar pertama diambil dari https://kupilih.wordpress.com/2015/10/29/olahraga-dan-jiwa-nasionalisme/
Thursday, October 27, 2016
Secuil tentang Olahraga...
Olahraga dan kesehatan
adalah salah satu faktor yang berkaitan. Konon olahraga dijadikan sebagai alat
untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Hal ini tentu masuk akal, karena
pengertian olahraga secara umum adalah sebagai salah satu aktivitas fisik dan psikis
yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang, sehingga
dengan olahraga secara teratur akan meningkatan tingkat kebugaran tubuh
seseorang. Olahraga kesehatan, kesehatan olahraga, olahraga prestasi dan
olahraga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya adalah garis besar yang
penulis bedakan. Kenapa?? karena pengetahuan masyarakat sangat minim tentang
olahraga. Masyarakat kita cenderung menganggap olahraga sebagai gerakan fisik
yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Tentu tidak salah, tetapi sejatinya
olahraga yang telah menjadi suatu
disiplin ilmu mempunyai aturan-aturan yang bisa membedakan antara aktivitas
gerak sehari-hari dengan aktivitas gerak olahraga.
Aturan-aturan ini tentu
tidak hanya asal aturan, karena sudah melalui riset yang panjang dan lama
sehingga timbulah suatu kesimpulan yang menjadi batasan bagaimana itu olahraga
kesehatan, kesehatan olahraga, olahraga prestasi, dan olahraga untuk
mempertahankan hidup. Penulis mempunyai harapan yang besar terkait pemahaman
tentang olahraga, sehingga ke depannya harapan itu bisa dijadikan sebagai tolak
ukur kita dalam melakukan aktivitas olahraga.
Olahraga kesehatan
Olahraga kesehatan
adalah olahraga yang dilakukan tanpa adanya aturan-aturan. Dilakukan bebas
sesuai dengan kemampuan pelaku. Berhenti disaat mengalami kelelahan, dilakukan
tanpa ada aturan seberapa lama olahraga itu dan seberapa sering olahraga itu
dilakukan. Karena yang menjadi tujuan dari olahraga ini adalah kebugaran dan
“telah berolahraga” adalah goal terakhirnya. Salah satu contohnya adalah
olahraga rekreasi. Olahraga kesehatan ini tidak mengacu kepada intensitas,
densitas, atau denyut nadi. Mereka hanya berpatokan kepada tingkat kelelahan
dan ketersediaan waktu untuk berolahraga, yang secara umum kita ketahui bahwa
tingkat kelelahan setiap manusia berbeda dan olahraga pada waktu-waktu tertentu
tidaklah baik apalagi menyehatkan.
Kesehatan olahraga
Kesehatan olahraga
memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari olahraga kesehatan. Kesehatan
olahraga mendekati kepada olahraga prestasi. Ada hal-hal yang harus
diperhatikan, ada aturan-aturan yang harus dicapai, sehingga tujuan dari
tercapainya kesehatan melalui olahraga jelas dan terarah.
Olahraga prestasi
Tanpa dijelaskan pun
mengenai tujuan dari olahraga ini tentu semua orang akan setuju bahwa prestasi
adalah tujuan akhirnya. Baik itu prestasi antar tingkat pelajar, antar daerah,
se-nasional ataupun internasional. Olahraga prestasi ini lah yang menjadi titik
awal perkembangan IPTEK di bidang olahraga. Banyak teknologi yang diciptakan
untuk mengukur performance atlet dalam latihan maupun pertandingan. Olahraga
prestasi ini juga lah yang mengklasifikasikan antropometris manusia menjadi
berbagai type sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik cabang olahraga.
Dalam olahraga prestasi
tentu sangat berbeda dengan olahraga kesehatan dan kesehatan olahrag, di
dalamnya terdapat norma-norma latihan yang harus diselesaikan oleh atlet. Program
latihan dirancang dan dibuat untuk menghasilkan atlet berprestasi, tentu saja
tidak mudah. Karena didalam program tersebut harus mencakup aspek fisik,
psikologis, teknik dan taktik. Aspek-aspek tersebut dapat dipenuhi dengan
mengikuti prinsip-prinsip latihan.
Olahraga Untuk
Mempertahankan Hidup
Untuk sebagian masyarakat mungkin agak aneh dan asing
mengenai olahraga tersebut, begitupun dengan penulis, ketika pertama masuk
kuliah saya sangat kaget dengan adanya olahraga untuk mempertahankan hidup. Lah
ko bisa ?? Tentu bisa, contohnya adalah tentara. mereka berolahraga melebihi
kemampuannya, tetapi bukan berarti menyiksa fisik dan psikis orang tersebut.
Itu dikarenakan mereka sadar betul dengan medan
yang nanti akan dihadapi.
Olahraga untuk mempertahankan hidup tersebut ternyata
memang benar-benar berat. tidak percaya ?? Silahkan lihat latihan olahraga
fisik dan psikisnya, mereka ditempa sangat mengerikan. Sebagai orang awam tentu
akan sangat tidak setuju apabila melihat tentara berlatih merangkak di lumpur
dengan kecepatan yang harus cepat kemudian ditembaki oleh komandannya. Atau
mungkin berenang dengan tangan kaki diikat, atau lari dengan menempuh jarak yang
jauh atau dengan waktu yang lama.
Sekian tentang secuil wawasan
tentang olahraga, mudah-mudahan bermanfaat.
Salam olahraga...
Tuesday, October 18, 2016
Pengenalan Dasar tentang Filsafat
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata
kuliah Filsafat
Oleh
:
Risa
Herdiyana Bastian, S.Pd
NIM
16711251029
Program
Studi Imu Keolahragaan
Program
Pasca Sarjana
Universitas
Negeri Yogyakarta
2016
FILSAFAT
A. Pendahuluan
Ketika penulis pertama
kali mendengar kata filsafat, maka dengan cepat menulis meresponnya dengan
mengartikan filsafat sebagai suatu fundamental dari seluruh pengetahuan yang
ada dalam kehidupan kita. Filsafat tidak hanya membahas satu kajian ilmu saja
dan dari berbagai sumber yang penulis baca, penulis menyimpulkan bahwa ada 3
ranah yang menjadi kajian dari filsafat. Ketiga ranah tersebut diaangap telah
mewakili seluruh aspek dalam hidup dan kehidupan manusia. Selanjutnya ketiga
ranah itu dijadikan sebagai inti atau kerangka dari filsafat. Adapaun ketiga
ranah tersebut adalah :
1. Ranah
epistemologi
2. Ranah
ontologi
3. Ranah
aksiologi
Pembahasan dalam ranah
epistemologi adalah mengenai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan asal,
sifat, karakter, metode dan jenis pengetahuan. Pembahasan dalam ranah ontologi
adalah mengenai realitas (being) atau
entitas dengan apa adanya, dengan kata lain adalah membahas kebenaran suatu
fakta. Sebagai contoh adalah cosmologi, antropologi, ontologi dan teologi.
Ontologi juga sering disebut dengan istilah metafisika. Dan terakhir adalah ranah
aksiologi, pembahasan dalam ranah aksiologi adalah mengenai nilai-nilai sebagai
tolak ukur kebenaran, etika dan moral. Aksiologi juga sering disebut sebagai theory of value.
Berdasarkan dari
pemaparan diatas yaitu secara garis besar tentang filsafat. Maka penulis dalam
makalah ini membatasi pembahasan materi. Penulis hanya akan membahas tentang :
1. Definisi
ilmu, pengetahuan dan pengalaman
2. Kedudukan
filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan
3. Perbedaan
Filsafat Ilmu dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Sebelum kita membahas
lebih jauh tentang filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan, alangkah
bijaknya kita mengetahui definisi dari filsafat itu sendiri, entah itu
pengertian secara etimologis maupun secara terminologis. Hal ini sangat perlu,
karena kita harus mempunyai persepsi yang sama tentang filsafat sehingga kita
akan lebih mudah mempelajari tentang filsafat ilmu dan filsafat ilmu
pengetahuan.
Dalam buku Filsafat
Umum karya Dr.Zaprulkhan, M.Si dijelaskan tentang definisi filsafat yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Philo
dan Sophia. Philo yang berarti cinta dan Sophia
yang berarti kebijaksanaan. Oleh karena itu kita bisa mendefinisikan
filsafat itu sebagai mencitai kebijaksaan (The
love and pursuit of wisdom).
Kesimpulan yang saya
dapatkan dari pendahuluan pada buku tersebut adalah bahwa filsafat mengajarkan
kita untuk bisa keluar dari kebiasaan kita sehari-hari dan menemukan hal-hal
baru yang belum kita ketahui. Dan esensi yang paling penting dalam pendahuluan
buku tersebut adalah bahwa kita manusia bukanlah pemilik kebijaksanaan dan kebenaran
yang utuh akan tetapi kita manusia adalah yang mencintai kebijaksanaan dan
mencari kebenaran.
Setelah kita mengetahui
pengertian filsafat secara etimologis, berikut akan saya kutip beberapa
definisi filsafat dari para ahli.
1. Socrates
(469-399 SM)
Filsafat
sebagai suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap
asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia (principles of the just and happy life). Hal tersebut yang membuat
Socrates mengeluarkan statment: The
unexamined life is not worth living: Yaitu bahwa kehidupan yang tak teruji
dan tak pernah dipertanyakan, merupakan kehidupan yang tidak berharga.
2. Plato
(427-347 SM)
Filsafat
merupakan suatu visi tentang kebenaran, the
vision of truth. Visi ini bukan hanya bersifat intelektual dan bukan pula
sekedar kebijaksanaan, melainkan cinta terhadap kebijaksanaan, it is not merely wisdom, but love of wisdom.
Pandangan filsafat Plato lebih menekankan spiritual ketimbang intelektual.
Jadi bagi Plato, filsafat bukan hanya wilayah kajian intelektual, tapi juga
pengetahuan spiritual dan pencerahan intuitif.
3. Aristoteles
(384-322 SM)
Filsafat
itu berurusan dengan penelitian sebab-sebab dan prinsip-prinsip segala sesuatu.
Berdasarkan
pengertian filsafat baik secara etimologis dan terminologi diatas, penulis
menyimpulkan bahwa filsafat adalah suatu kajian yang mengkaji tentang segala
hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan, budaya, dan hal-hal spiritual.
Oleh karena itu penulis menganggap bahwa filsafat merupakan fondasi dasar dari
semua ilmu yang ada.
C. Pembahasan
1.
Definisi Ilmu, Pengetahuan dan
Pengalaman
a.
Ilmu
Secara
etimologi ilmu berasal dari kata “ilm” (Bahasa Arab), Science (Bahasa inggris) atau Scientia (Bahasa Latin) yang mengandung kata
kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Ilmu diartikan
sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu; atau pengetahuan atau kepandaian tentang soal
duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb.
Ilmu menurut Suriasumantri (2013-91)
dalam bukunya Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar Populer adalah bahwa ilmu
memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas
pengalaman manusia. Sehingga hal-hal yang diluar batas pengalaman manusia tidak
bisa dikatakan ilmu, karna ilmu mempunyai batasan yang bisa teruji kebenarannya
secara empiris.
b.
Pengetahuan
Pengetahuan menurut Suriasumantri
(2013:104) dalam bukunya Filsafat Ilmu – Sebuah Pengantar Populer adalah
khasanah kekayaan mental yang secara langsung dan tidak langsung turut
memperkaya kehidupan kita. Jadi pada dasarnya manusia selalu menginginkan
sesuatu jawaban yang benar dan memuaskan terhadap segala pertanyaan tentang
kehidupan di sekitarnya. Oleh karena itu kita bisa membayangkan bagaimana
kehidupan manusia tanpa adanya pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2005:50)
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dsb).
Sedangkan pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala
sesuatu yang berkenaan dengan hal.
c. Pengalaman
Pengalaman menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah segala hal yang pernah dialami. Sedangkan menurut Wikipedia
Pengalaman adalah hasil persentuhan alam dengan panca indera manusia. Jhon
Locke (1632-1704) dalam buku Saebani (2009:94) menyatakan bahwa pengalaman itu
adalah apa yang kita alami, lihat, dan kita amati dalam berbagai kejadian dalam
kehidupan.
2.
Kedudukan Filsafat Ilmu Dan Filsafat
Ilmu Pengetahuan
Menurut Saebani (2009:35) dalam bukunya
filsafat ilmu Kontemplasi Filosofi tentang seluk beluk sumber dan tujuan ilmu
pengetahuan menjelaskan bahwa ilmu dan pengetahuan itu berbeda, pengetahuan
bukan berarti ilmu, tetapi ilmu merupakan akumulasi pengetahuan, sebagaimana
berbedanya antara science dan knowledge. Dari pendapat diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa filsafat ilmu pengetahuan lebih luas daripada
filsasafat ilmu, dan filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat ilmu
pengetahuan. Hal ini pun diperkuat oleh pendapat Suriasumantri (2013:33) yang
menjelaskan bahwa Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat
ilmu pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan
ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu.
3.
Perbedaan Filsafat Ilmu dan Filsafat
Ilmu Pengetahuan
Sebelum lebih membahas perbedaan antara
filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan, terlebih dahulu saya akan
memberikan penjelasan tentang definisi filsafat ilmu dan definisi filsafat ilmu
pengetahuan.
The Liang Gie dalam buku Filsafat Ilmu
karangan Kaelan (2004:22) menjelaskan bawah Filsafat Ilmu adalah suatu analisis
dan pelukisan tentang imu dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika,
metodologi, sosiologi, sejarah ilmu, dan lain-lain. Sedangkan menurut Kaelan
(2004:22) menjelaskan Filsafat Ilmu sebagai segenap pemikiran reflektif,
radikal dan mendasar atas berbagai persoalan mengenai ilmu pengetahuan,
landasan dan hubungannya dengan segala segi kehidupan manusia. Jadi dari kedua
pendapat diatas kita bisa menyimpulkan bahwa filsafat ilmu itu kajiannya
menekankan kepada ilmu pengetahuan.
Untuk definisi Filsafat Ilmu Pengetahuan
AH.Nasution menjelaskan bahwa filsafat ilmu pengetahuan adalah suatu usaha akal
manusia yang beraturan dan taat asas menuju keterangan tentang pengetahuan yang
benar. www.Academia.edu>filsafat_ilmu. Sedangkan Martini dan Djamaris (2011) mengatakan bahwa filsafat ilmu
pengetahuan adalah penataan dan pengetahuan dasar yang dapat menjelaskan
terjadinya pengetahuan.
D. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tentang filsafat ilmu dan filsafat
ilmu pengetahuan, kita bisa mengetahui tentang definisi dari filsafat, definisi
ilmu, definisi pengetahuan, definisi pengalaman, definisi filsafat ilmu dan
definisi filsafat ilmu pengetahuan, serta kedudukannya dan perbedaannya.
1. Filsafat
adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu philo
yang berarti cinta dan shopia yang
berarti kebijaksanaan. Penulis simpulkan bahwa filsafat adalah mencintai
kebijaksanaan. Secara luasnya penulis mengartikan filsafat adalah suatu kajian
yang mengkaji tentang segala hal yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan,
budaya, dan hal-hal spiritual.
2. Ilmu
berasal dari bahasa Arab “ilm”, dan dari bahasa Inggris Science atau Scientia (Bahasa Latin) yang mengandung kata
kerja scire yang berarti tahu atau mengetahui.
3. Pengetahuan
adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan hal
4. Pengalaman
adalah segala hal yang pernah dialami
5. Filsafat
ilmu adalah pemikiran yang kajiannya menekankan kepada ilmu pengetahuan.
6. Filsafat
ilmu pengetahuan
7. Kedudukan
dari filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan adalah bahwa filsafat ilmu
bagian dari filsafat ilmu pengetahuan.
8. Perbedaan
filsafat ilmu dan filsafat ilmu pengetahuan adalah hanya terletak pada ruang
lingkup kajiannya saja. Filsafat ilmu mengkaji pengetahuan dan filsafat ilmu
pengetahuan mengkaji ilmu.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM.( 2012). Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta:
Liberty
Zaprulkhan. (2012). Filsafat Ilmu – Sebuah Pendekatan Tematik. Jakarta: Rajagrafindo
Saebani,
B. A. (2009). Filsafat Ilmu – Kontemplasi
Filosofi tentang Seluk-Beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan. Bandung: Pustaka
Setia
Monday, October 17, 2016
Friday, October 14, 2016
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata
Kuliah Dasar-dasar Ilmu Keolahragaan
Oleh:
Risa
Herdiyana Bastian, S.Pd
NIM
16711251029
Program
Studi Ilmu Keolahragaan
Program
Pasca Sarjana
Universitas
Negeri Yogyakarta
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah ciptaan
tuhan yang paling sempurna, salah satu yang membedakannya dengan mahluk lain
adalah manusia dibekali akal untuk melakukan berbagai hal/pekerjaan. Kaitannya
dengan pekerjaan atau segala sesuatu aktivitas gerak maka yang harus kita
ketahui pertama adalah bahwa manusia memiliki sistem kerangka, itu berarti
setiap aktivitas gerak kita melibatkan sistem kerangka. Sistem kerangka ini
nanti akan menjadi satu kesatuan dengan sendi dan otot dalam melakukan
aktivitas gerak. Irianto (2008:44) menjelaskan bahwa manusia mempunyai
kemampuan untuk bergerak. Gerakan tubuh manusia disebabkan oleh kerjasama antara
tulang dan otot. Otot mempunyai daya kontraksi menggerakan tulang atau kulit,
maka otot sering disebut alat gerak aktif dan tulang sering disebut alat gerak
pasif.
Secara nalar dan
spontanitas pemikiran orang awam adalah bahwa manusia ditopang oleh kerangka
tubuh sebagai faktor utama yang menyebabkan manusia bisa melakukan berbagai
gerak baik itu gerak lokomotor maupun gerak nonlokomotor. Tidak salah memang,
akan tetapi lebih jauh dari itu gerak manusia ternyata lebih kompleks
melibatkan banyak faktor. Faktor ini adalah satu kesatuan yang menurut penulis
tidak bisa dipisahkan, karena di dalam disiplin ilmu yang mempelajari tentang
struktur tubuh manusia (ilmu anatomi), struktur tubuh manusia terdiri dari
tulang, sendi, dan otot.
Muncul pertanyaan apa
itu anatomi, apakah peranan anatomi terhadap aktivitas gerak manusia?. Dari
berbagai sumber yang penulis baca anatomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
tentang struktur tubuh manusia, ilmu anatomi merupakan cabang dari disiplin
ilmu biologi. Secara etimologis, anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ”ana” yang berarti habis atau ke atas
dan ”tomos” yang berarti memotong,
menyayat atau mengiris. Jadi anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari struktur tubuh (manusia) dengan cara menguraikan tubuh (manusia)
sampai ke bagian terkecil dengan cara memotong atau mengiris tubuh (manusia)
kemudian diangkat, dipelajari, dan diperiksa menggunakan mikroskop. Ilmu
anatomi dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) Anatomi Macroscopis dan (2) Anatomi
Microscopis, (Tim Anatomi UNY, 2011:1).
Struktur tubuh manusia
dan aktivitas gerak manusia tidak bisa lepas dari ilmu anatomi. Ilmu anatomi
memberikan gambaran awal mengenai sebuah proses kenapa dan bagaimana terjadinya
aktivitas gerak, hal ini senada dengan penjelasan dari Hamilton dan Luttgens
(2002:11) “Anatomical analysis involves
analysis of a process rather than a producct”.
B.
Rumusan
Masalah
Mengacu
kepada pemaparan dalam latar belakang masalah, dalam makalah ini penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: Adakah hubungan antara ilmu anatomi dengan
gerak manusia?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
pengertian dan kajian tentang ilmu anatomi
2. Mengetahui
hubungan anatomi dengan gerak manusia
D.
Batasan
Masalah
Untuk
mengurangi salah tafsir dalam memahami dan mempelajari anatomi pada makalah
ini, maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas. Pada makalah ini
penulis hanya membahas tentang anatomi (manusia) dan hubungannya dengan gerak
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Anatomi
Pearce
(2009:1) menerangkan bahwa “anatomi atau ilmu urai yang mempelajari susunan
tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain”. Sedangkan Syaifuddin
(2011:xiii) menjelaskan bahwa:
Anatomi berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana artinya
memisah-misahkan atau mengurai dan tomos artinya
memotong-motong. Berarti anatomi adalah menguraikan dan memotong. Ilmu yang
mempelajari bentuk dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan
tubuh melalui potongan-potongan bagian tubuh dan bagaimana hubungan dengan
organ tubuh satu dengan yang lain.
Bedasarkan kedua pendapat tersebut,
penulis mengartikan anatomi sebagai satu ilmu yang mempelajari struktur tubuh
manusia dengan cara menguraikan potongan-potongan bagian tubuh, sehingga dengan
mempelajari anatomi kita bisa memahami tentang struktur tubuh manusia dan
hubungannya dengan proses terjadinya aktivitas gerak.
Anatomi dibedakan
menjadi dua bagian yaitu anatomi macroscopis dan (2) anatomi miscroscopis (Tim
Anatomi UNY, 2011). Dalam ilmu anatomi ada bagian-bagian atau struktur-struktur
tertentu yang bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa harus menggunakan
mikroskop yang lebih dikenal dengan anatomi makroskopis. Contoh dari anatomi
makroskpis ini adalah tentang tulang, persendian (sendi), dan otot. Sedangkan
untuk mempelajari struktur-struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang maka diperlukan mikroskop, maka dikenal dengan anatomi mikroskopis.
Contohnya adalah tentang sel dan jaringan, (Pearce, 2002).
Setelah mengetahui
definisi dan kajian anatomi, maka diharapkan akan lebih mudah dalam mempelajari
anatomi dan keterkaitannya dengan gerak manusia.
B.
Hubungan
Anatomi dan Gerak Manusia
Gambar 1. The anatomical position. Anterior dan
posterior view
Tubuh manusia tersusun
dari sekumpulan struktur-struktur (organ) dalam ikatan kerjasama atau yang
secara anatomis disebut sebagai sistema. Anatomi yang diajarkan untuk
memperdalam atau memahami ilmu gerak adalah anatomi makroskopis yang meliputi Oestiologi (tulang), Arthologi (sendi) dan Mylogi (otot) (Tim Anatomi UNY, 2011).
Begitupun dengan pendapat dari Giriwijoyo (2007:5) yang menjelaskan bahwa
”Sistema kerja primer terdiri dari : (1) Sistem skelet, (2) sistem muscular,
dan (3) sistem nervorum. Sebagai gambaran
agar lebih jelas, penulis akan menampilkan tabel sistem dan fungsi dari sistem
tersebut;
Systems
|
Functions
|
Skeletal
systems (bones)
|
Supports
the body, protects the organs, provides muscle attachment, blood cell
productions, stores minerals (calcium)
Pendukung
atau penopang tubuh, melindungi organ-organ tubuh, produksi sel darah, dan
menyimpan mineral (kalsium)
|
Articular
system (joints)
|
Provides
a junction between two or more bones−joints may or may not be movable
|
Muscular
systems
|
Contraction
produces voluntary movement, ussualy of bones at joints. Mantains posture and
produces heat
|
Cardiac
|
Contraction
produces involuntary movement of heart muscle (heart beat), heart pumps
arterial (oxygenated) blood from body to pump to lungs for oxygenation
|
Kerangka tubuh manusia
terdiri dari tulang dan rangkaian tulang tersebut disambungkan oleh pengikat
sendi (ligamen) yaitu jaringan pengikat yang sifatnya tetap lentur (elastis),
berfungsi menghubungkan dua/beberapa tulang yang bergerak sehingga membentuk
suatu sendi. Pada umumnya pengikat sendi ini terdapat pada daerah persendian
untuk mencegah pergeseran persendian. Jadi sendi itu adalah penyatuan atau taut
antara dua atau lebih tulang atau bagian-bagian kaku tulang rangka (Moore dan
Dalley, 2002;26).
Tulang adalah alat
gerak pasif dan otot adalah alat gerak aktif, hal ini dikarenakan serabut otot
menyatu terorganisasi menjadi sebuah jaringan otot yang berfungsi menggerakan
bagian-bagian tubuh. Otot mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alat gerak
aktif, sehingga gerakan suatu organisme dilayani oleh sel-sel otot khusus yang
disebut fibra otot, sedangkan pengawasan terhadap energi penggerakannya
dilakukan oleh sel-sel syaraf (nervus). Fibra otot merupakan sel-sel eksitabel
artinya bahwa sel-sel otot bila dipacu akan menghasilkan suatu gerakan (Tim
Anatomi UNY, 2011:19).
Otot yang merupakan
alat gerak aktif terbagi menjadi tiga, yaitu (1) otot rangka (otot lurik), (2)
otot jantung, dan (3) otot polos. Fungsi otot rangka adalah pertama, otot rangka bekerja dengan tulang dari sistem
kerangka untuk menghasilkan gerakan. Kedua, otot menyediakan stabilisasi.
Akhirnya, menghasilkan panas, memberikan dukungan penting untuk pengaturan suhu
tubuh. Fungsi otot jantung adalah untuk gerakan kontraksi, yang
menggerakan darah ke jantung dan sistem peredaran darah yang masuk ke seluruh
tubuh. Fungsi otot polos adalah tergantung pada di mana mereka ditemukan di
dalam tubuh. Fungsi otot polos sangat penting untuk efektivitas setiap organ
dengan yang otot yang terlibat. Contoh fungsi otot polos adalah (1) Otot
polos menentukan aliran darah pada arteri, (2) di dalam kandung kemih, otot
polos membantu untuk mendorong keluar urine, dan (3) pada
mata otot sfingter pupil bertanggung jawab untuk menyusutkan ukuran pupil.
Fibra
otot lurik adalah yang terbanyak ditubuh manusia dibandingkan dengan fibra otot
polos dan fibra otot jantung. Otot ini tersebar di seluruh tubuh, tentu untuk
melayani suatu gerakan. Otot lurik adalah otot yang melayani sendi dan sebagian
besar melekat pada tulang (kerangka). Akan teteapi ada pula yang melekat pada
kulit, seperti pada kulit muka. Sebagai gambaran untuk mengetahui otot dalam
tubuh kita, berikut adalah gambar otot.
Gambar
2. Human Body Muscle
Seperti yang sudah
penulis paparkan bahwa anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh,
maka hubungan antara anatomi dengan gerak manusia tentu sangat erat. Seperti
yang dijelaskan Bouchard dan Taylor (2011:33) bahwa “before we can understand movement and relate it to performance... wee
need a working knowledge of anatomical structure and functions”. Begitupun
dengan Longenbaker (2008:8) yang mengatakan bahwa “The skeletal system and the muscular system give the body support and
the ability to move”.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anatomi
merupakan ilmu tentang struktur tubuh manusia, satu kajian ilmu yang mendasari
terjadinya suatu gerakan. Oleh karena tubuh manusia terdiri dari
struktur-struktur (organ) yang bekerja secara bersama dalam satu kesatuan, maka
anatomi menjabarkan struktur-struktur tersebut dan keterkaitannya dengan gerak
manusia. Dalam struktur tubuh manusia terdapat sistem skelet, sistem muscular,
dan sistem nevorum.
Tulang
sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai gerak aktif. Yang menghubungkan
antara dua tulang disebut sendi dan ligamen yang bersifat elastis sebagai
pengikatnya. Muscular systems terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) Otot
rangka, (2) Otot polos, dan (3) Otot jantung.
DAFTAR
PUSTAKA
Longenbaker,
S. N. (2008). Human Anatomy and Physiology. New York: McGraw-Hill.
Pearce,
E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk
Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Syaifuddin.
Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa
Keperawatan. (2011). Jakarta: Salemba Medika.
Kus
Irianto. (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia. Bandung: Yrama Widya
Hamilton,
N., & Luttgens, K. (2002). Kinesiology-Scientific
Basic Of Human Motion. New York: McGraw-Hill
H.Y.S.
Santosa Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal
Olahraga: Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga (ed 7). Bandung: FPOK UPI
Bouchard,
C., McPherson, B. D., & Taylor, A. W. (2011). Physical Activity Science. Canada: Human Kinetics.
Tim
Anatomi UNY. (2011). Diktat Anatomi
Manusia. Yogyakarta: Lab. Anatomi FIK UNY.




